25 August 2014

Cara AirAsia Mengubah Pengalaman Terbang Saya


           Meski belum sekali pun mendapatkan Kursi Gratis dari AirAsia bukan berarti Saya tidak pernah mendapatkan tiket murah dari maskapai penerbangan yang identik dengan warna merah ini. Terakhir, tiket Surabaya-Hong Kong Saya peroleh dengan harga relatif murah untuk penerbangan di hari libur lebaran (peak season) kemarin. Pembelian pun Saya lakukan bukan di masa promo yang kadang mengharuskan kita begadang bahkan antri untuk bisa mengakses situs www.airasia.com.




          Saya suka dengan konsep murah dari AirAsia. Saya mengartikan murah bahwa jumlah uang yang Saya bayarkan sebanding dengan pelayanan yang Saya terima selama perjalanan. Bahkan, sejauh pengalaman Saya bepergian dengan AirAsia, pelayanan yang diberikan AirAsia dari sebelum terbang, selama terbang, dan setelah terbang melebihi nilai dari uang yang Saya bayarkan.

Sarapan, Chicken Panini; Makan Siang, Nasi Lemak khas Palembang

          Murah karena Saya hanya membayar apa yang Saya butuhkan. Kalau waktu terbang hanya 1-2 jam, Saya tidak perlu beli makanan selama di pesawat. Namun, jika waktu terbang cukup lama, lebih dari 2 jam, Saya biasa memesan makanan ketika proses pemesanan tiket. Pembelian makanan sebelum waktu terbang pun lebih murah daripada Saya harus membeli makanan ketika sudah berada di pesawat. Bagi Saya, AirAsia mengajak kita, khususnya penumpang (traveller) muda dengan anggaran ketat, untuk belajar mengalokasikan dana perjalanan seefektif mungkin.

Transit di KLIA2, Rumah Baru AirAsia di KL

          Lain makanan, lain pula kelegaan kursi di pesawat. Jika di beberapa maskapai lain, Saya hanya mengandalkan keberuntungan untuk bisa mendapatkan hot seat, kursi dengan ruang untuk kaki yang lebih lega, namun AirAsia menawarkan secara terbuka kepada seluruh calon penumpang untuk memperoleh hot seat tersebut dengan harga tertentu. Bagi Saya cukup adil, kalau mau duduk lebih nyaman bisa bayar lebih mahal. Kalau pun tidak mau membayar, bisa pilih kursi yang lain. Pengalaman Saya, kursi non hot seat dari AirAsia sendiri sudah cukup lega (dengan tinggi badan saya yang 175 cm).


          Tiket AirAsia bisa murah kalau kita tidak terlalu banyak membawa barang selama perjalanan. Seperti kebanyakan orang Indonesia lainnya yang terbiasa membawa oleh-oleh dari setiap jalan-jalan, saya selalu membeli bagasi tambahan (checked baggage) untuk perjalanan pulang. Tapi Saya tidak perlu bagasi tambahan tersebut ketika perjalanan berangkat sebab barang yang Saya bawa cukup dibawa ke kabin pesawat. Tentunya tiket bisa lebih murah untuk perjalanan berangkat. Sekali lagi, AirAsia mengijinkan Saya untuk membayar apa yang Saya butuhkan saja.

          Situs www.airasia.com yang user-friendly dan banyaknya pilihan cara pembayaran juga turut mengubah pengalaman Saya sebagai calon penumpang ketika memesan tiket. Terakhir, pilihan pembayaran dengan kartu debit memudahkan Saya mengatur perjalanan. Saya tidak perlu menghabiskan limit kartu kredit yang seharusnya bisa Saya gunakan untuk memesan hotel atau membeli tiket atraksi secara online yang sering hanya menerima pembayaran dengan kartu kredit.

          Perjalanan terakhir Saya dengan AirAsia akhir Juli lalu Saya lakukan bersama kedua orang tua. Nyatanya orang tua juga bisa menikmati perjalanan dengan budget airlines seperti AirAsia ini. Kemudahan check in, harga murah yang saya peroleh waktu itu, kualitas makanan di pesawat, dan penanganan bagasi meninggalkan kesan buat orang tua saya terhadap budget airlines saat ini.

          Now Everyone Can Fly, slogan AirAsia, bermakna saat ini setiap orang bisa bepergian menggunakan pesawat terbang. Bagi Saya slogan ini relevan karena orang bisa terbang dengan biaya terjangkau tanpa dibebani biaya pelayanan jasa yang tidak dibutuhkan oleh semua orang. Tidak semua orang perlu makan selama di pesawat, Tidak semua orang membutuhkan bagasi tambahan ketika melakukan perjalanan, atau tidak semua orang memiliki kartu kredit. Hal sederhana, namun utama, seperti inilah yang menjadikan slogan, Now Everyone Can  Fly, relevan digaungkan oleh perusahaan yang bermarkas di Malaysia ini.

Terminal 2, Bandara Juanda


Teman Perjalanan Sejak 1988 :p

          Tidak hanya bagi Saya, kehadiran AirAsia sebagai budget airlines juga mengubah hidup banyak orang. Pengalaman Saya beberapa kali berbincang dengan pekerja Indonesia di luar negeri menunjukkan bahwa harga tiket AirAsia yang terjangkau membuat beberapa dari mereka bisa beberapa kali pulang ke Indonesia dalam satu tahun. Bagi Saya, AirAsia mengubah hidup Saya dalam hal pengalaman menggunakan maskapai penerbangan. Lima tahun lalu, Saya masih pergi ke kantor penjualan tiket di hari kerja untuk membeli tiket pesawat dengan harga yang telah mereka tentukan. Namun, dengan AirAsia kini Saya bisa membeli tiket pesawat tidak terbatas waktu dengan rincian harga yang Saya ketahui. Lima tahun lalu, dibutuhkan dana yang besar untuk tiket pesawat bagi seluruh anggota keluarga ketika merencanakan liburan. Lalu AirAsia datang dengan pilihan harga yang lebih terjangkau.  Beginilah cara AirAsia mengubah hidup banyak orang, termasuk Saya.

Pesawat AirAsia Mendarat di HKIA
Pagi Pertama di HK
(Rido Surya Anugrah, twitter: @ridodolipet, instagram: @rido29)